rumus nya gimana nih gan? matematika ane![]()
rumus nya gimana nih gan? matematika ane![]()
wah manteb nih gan, saya juga niatnya cm untuk tracking.. kalau misal pake seng yg buat talang atap bisa gak ya?
iya ini mirip sama desain windsurf, cm kemarin2 masih ragu aja itungannya kalau untuk antena dengan panjang lebih dari 1 lambda. karena tutorial yang bertebaran diinternet kebanyakan untuk antena dengan panjang gak lebih dari 1 lambda. takutnya setelah ditambah vswr-nya jadi gede gan...
walah, tekan kene pisan to mbah... ?
bahan untuk pembuatan antena terutama yg berhubungan langsung dengan sumber radiasi itu jika konduktansi-nya semakin tinggi maka daya pancarnya akan semakin baik. dalam hal ini logam perak saat ini adalah logam yg mempunyai nilai konduktifitas paling tinggi. (jika ada superconductor, mungkin lebih baik)
idealnya antena yg baik itu dibuat dari bahan perak murni, tapi karena faktor ekonomis makanya hanya digunakan untuk pelapisan atau campuran saja
coba bongkar antena bawaan AP linksys atau tplink. itu tampak dari perak..
setelah perak, ada tembaga, emas, aluminium, dst..
jadi emas masih dibawah tembaga. pelapisan timbal/timah pada tembaga justru akan memperburuk kualitas permukaan tembaga.
cmiiw
...ikut nyimak dah...sapa tau ada ide lagi...
Last edited by serdadu87; 12-06-2011 at 08:43.
menurut saya material/bahan tidak menjadi persoalan yang signifikan, yang harus di perhatikan adalah presisi dimensi, coba liat feedhorn pada antenna parabola VSAT, material yang digunakan alumunium+timbal, namun memiliki tingkat kepresisian yang tinggi dalam dimensi, karena RF itu mengalir pada KULIT LUAR, bukan pada INNER, jadi apapun material[konduktor]nya asal penampang luar / kulit luar sesuai dengan ukuran resonansi dalam acuan kerja RF yang akan dipancarkan, antenna dapat bekerja dengan sangat baik.
Pelapisan emas, perak, dan bahan2 lain lebih kearah faktor pengurangan korosi.
kemungkinan besar v-beamwidthnya sangat sempit, atau overall bandwidth antenna sangat kecil, model2 gain besar spt ini bisa dirasakan pada antenna sektoral hyp**** 20dB 120deg
---------- Post added at 00:38 ---------- Previous post was at 00:18 ----------
IMHO pada frekuensi tinggi terlebih mikro, emas adalah pelapis terbaik untuk mengurangi efek kulit, perak cenderung teroxidasi dan beberapa mikron saja cukup untuk mempengaruhi performa komponen untuk mikro pada RF, atau sambungan konektor, itu sebabnya walaupun conductivitas emas lebih rendah dari perak, emas yg lebih mahal cenderung lebih digunakan untuk efek kulit ini pada setiap lapisan, sambungan dan pin semiconductor, lebih dari sekedar pelapis korosif karena masih ada material lain yg juga dapat digunakan untuk menghambat korosi.
Conductivitas lebih rendah itu juga kadang masih harus dilihat dari per brapa g material, dan temperatur saat aplikasinya, pastinya memang emas, tembaga dan perak terlalu mahal untuk sebuah antenna, atau bahkan director, reflector sebuah antenna biasa, alumunium tetap pilihan terbaik berikutnya setelah tembaga yang lebih mudah didapat dibanding perak atau emas![]()
tertarik sekali sama penjelasan Om Ajie nih
ceritanya saya udah beberapa kali bikin antena sectoral waveguide berdasar design dari prof. trevor marshal. karena kesulitan mencari alumunium kotak, saya membuatnya menggunakan lembaran alumunium 0.9mm yang dibentuk menjadi kotak berukuran 94 x 44 mm (dimensi dalam). antena tersebut dipasangkan dengan wrt54gl+tomato firmware ketinggian 25 meter. jarak terjauh yang pernah dicoba sampai saat ini sekitar 9,8km diterima dengan ns2+grid kenbotong, signal strenght di kisaran -75 an
kembali ke topik, karena menggunakan lembaran alumunium dalam pembuatannya, ada sisi yang digunakan sebagai sambungan. di sisi ini, saya menggunakan beberapa buah baut kecil untuk melekatkan lembaran alumunium. belum lama ini, iseng-iseng saya coba membuat lagi dengan seminimal mungkin baut untuk sambungan, sebagai gantinya saya gunakan alumunium foil untuk merekatkan sisi sambungan. hasilnya permukaan dalam antena waveguide jadi mulus, tidak ada baut kecuali baut n connector. ternyata hasilnya lebih baik, ada perbedaan sekitar 5db-an dari design awal
sepertinya penjelasan Om Ajie jadi pencerahan buat saya ini, kepala baut kecil seukuran paling 2 mm ternyata bisa mempengaruhi kualitas signal juga ya
pembandingnya ada rocketm2+sectoral ubnt 120 derajat bro.. adil gak ya? habisnya antena polarisasi horizontal rata-rata home made je
hasilnya, kalo client itu konek ke sectoral ubnt -dengan antena grid penerima dipasang horizontal- signal yang didapat mencapai -62. sebagai catatan, sectoral ubnt dipasang di ketinggian 30 meter, lebih tinggi 5 meter dibanding sectoral waveguide-nya, terus power-nya rocket diset ke 27dbm (sekitar 500mW), jauh di atas wrt54gl yang cuma 250mW
numpang nyimak ya gan ..![]()
hahaha, lha gimana bro, itu satu-satunya antena polarisasi horizontal (sebenernya dual polarisasi ding) yang bukan home made
kalo dibanding sama omni vertical berarti kita harus mbalik polarisasi grid di klien dong, itu yang bikin males
eh iya, pernah ding membandingkan kemampuan wrt54gl + sectoral waveguide ini dengan omni hyperlink + bullet2hp yang nangkring di tower yang sama. nah kalo ini pembandingnya pake laptop (asus eeepc 1008ha, chipset atheros). tes dari jarak sekitar 1 km (di tengah sawah), antena gak kelihatan dari posisi laptop. hasilnya signal berimbang, kisaran 20-an (net stumbler), cuma saja koneksi-nya lebih lancar kalo ngambil dari sectoral + wrt54gl itu. gak tahu kenapa....
There are currently 3 users browsing this thread. (0 members and 3 guests)