Dalam jaringan komputer dikenal adanya suatu protokol yang mengatur bagaimana suatu node berkomunikasi dengan node lainnya didalam jaringan, protokol tersebut berfungsi sebagai bahasa agar satu komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Protokol yang merupakan standar de facto dalam jaringan internet yaitu protokol TCP/IP, sehingga dengan adanya TCP/IP komputer yang dengan berbagai jenis hardware dan berbagai jenis sistem operasi (Linux,Windows X, X BSD, dll) tetap dapat berkomunikasi.
Internet Protocol (IP) merupakan inti dari protokol TCP/IP, seluruh data yang berasal dari layer-layer diatasnya harus diolah oleh protokol ini agar sampai ketujuan.versi IP yang saat ini telah dipakai secara meluas di internet adalah Internet Protocol versi 4 (IPv4).
Perkembangan internet yang sangat pesat sekarang ini menyebabkan alokasi alamat (IP address) IPv4 semakin berkurang, hal ini menyebabkan harga IP address legal sangat mahal. Untuk mengatasi kekurangan alokasi IP address maka IETF mendesain suatu IP baru yang disebut Internet Protocol versi 6 (IPv6).
Pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6 mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4 hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
Sekarang saya akan menjelaskan perbedaan yang lainnya antara IPv4 dengan IPv6.
A. Struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
cara penulisan lain agar mudah diinget adalah dengan bentuk 4 desimal yang dipisahkan10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner)
dengan titik. misal untuk alamat dengan kombinasi biner seperti diatas dapat dituliskan
sebagai berikut:
170.143.12.111
#IPv6
Tidak seperti pada IPv4 yang menggunakan notasi alamat sejumlah 32 bit, IPv6 menggunakan 128 bit. dah tau khan kenapa jadi 128 bit? yup biar alokasinya bisa lebih banyak.
Oke sekarang kita liat notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
kalo dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
(dua blok diatas sebenarnya nyambung tapi agar tidak memakan tempat maka ditulis kebawah) itu notasi alamat IPv6 kalo dalam bentuk biner hal ini sengaja saya tulis bukan untuk membuat pusing yang baca tetapi untuk menunjukkan betapa panjangnya alamat IPv6.1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001 :1011110011011010:0100000101000101:000000000000000 0:0000000000000000:0011101000000000
Silahkan bandingkan dengan panjangnya IPv4.
nah! agar lebih mudah diinget setiap simbol X digantikan dengan kombinasi 4 bilangan heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
lebih enak diliatnya khan?nah sistem pengalamatan IPv6 dapat isederhanakan jika terdapat berturut-turut beberapa angka "0". contohnya untuk notasi seperti diatas dapat ditulis:FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
contoh lagi:FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A -------> E78:2344:BE43:BCDA:4145::3A
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 --------> 8088::4508:4545
//bersambung
B. Sistem pengalamatan
#IPv4
Sistem pengalamatan IPv4 dibagi menjadi 5 kelas, berdasarkan jumlah host yang dapat dialokasikan yaitu:
Kelas A : range 1-126
Kelas B : range 128-191
kelas C : range 192-223
kelas D : range 224-247
kelas E : range 248-255
Tetapi yang lazim dipake hanya kelas A, B dan C sedangkan kelas D dipakai untuk keperluan alamat multicasting dan kelas E dipake untuk keperluan eksperimental.
Selain itu pada IPv4 dikenal istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan atau lain jaringan. Contohnya :
IP address: 164.10.2.1 dan 164.10.4.1 adalah berbeda jaringan jika menggunakan netmask 255.255.254.0, tetapi akan jika netmasknya diganti menjadi 255.255.240.0 maka kedua IP address diatas adalah berbeda jaringan. Paham belom? kalo belom paham gini caranya:
Operasi XOR caranya seperti pertambahan waktu SD, cuman lebih mudah, gampangnya gini kalo angka "1" jumlahnya genap hasilnya "1" kalo jumlah "1" ganjil hasilnya "0" (1+1=1, 1+0=0)... wkwkwkwkkk..164.10.2.1 -------> 10100100.00001010.00000010.00000001
255.255.254.0----> 11111111.11111111.11111110.00000000
____________________________________ XOR
10100100.00001010.00000010.00000000-->164.10.2.0
dan
164.10.4.1 -------> 10100100.00001010.00001000.00000001
255.255.254.0----> 11111111.11111111.11111110.00000000
____________________________________ XOR
10100100.00001010.00001000.00000000-->164.10.4.0
Terlihat hasil operasi XOR dua IP address dengan netmask yang sama hasilnya beda berarti kedua IP address tersebut berbeda jaringan. Untuk contoh berikutnya yang menggunakan netmask 255.255.240.0 silahkan coba sendiri.
#IPv6
Pada IPv6 tidak dikenal istilah pengkelasan, hanya IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatan yaitu: Unicast, Anycast dan Multicast.
Tabel alokasi alamat IPv6Alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat unicast dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global. Alamat link local adalah alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang saling tersambung dalam satu level. sedangkan alamat Site local setara dengan alamat private, yang dipakai terbatas di dalam satu site sehingga terbatas penggunaannya hanya didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini. Alamat global adalah alamat yang dipakai misalnya untuk Internet Service Provider.
Alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salah satu alamat antarmuka yang paling dekat dengan router. Alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, karena jika beberapa node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
Alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang ditunjukkan oleh alamat ini. alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.
selain alamat diatas tadi ada juga jenis pengalamatan lainnya diantaranya:__________________________________________________ ________________
|alokasi | binary prefix |contoh (16 bit pertama |
|_______________|__________________________|______ _________________|
|Global unicast |001 | 2XXX ato 3XXX |
|link local |1111 1110 10 | FE8X - FEBx |
|site local |1111 1110 11 | FECx - FEFx |
|Multicast |1111 1111 | FFxx |
|_______________|__________________________|______ _________________|
#IPv4-compatible IPv6 address biasanya alamat ini digunakan untuk mekanisme transisi Tunelling.
Format alamatnya:
contohnya:80 bits |16 | 32 bits |
+-------------------+------+---------------------+
|0000...........0000| 0000 | IPv4 address |
+-------------------+------+---------------------+
= 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1
= ::192.168.30.1
= ::C0A8:1E01
jadi 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1=::c0AB:1E01
kok bisa dapat dari mane? gini caranya:
buat dulu alamat 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1
jadi biner ::11000000.10101000.00011110.00000001
kemudian kelompokkan menjadi masing 16 bit ::[1100.0000.1010.1000]:[0001.1110.0000.0001]
diubah ke heksa desimal--->::C0A8:1E01
tanda "." (titik) didalam kurung untuk mempermudah konversi dari biner ke heksadesimal.
sudah pahamkan? masih belum juga silahkan ulangi lagi dengan perlahan.
#IPv4-mapped IPv6 address biasanya digunakan untuk mekanisme transisi ISATAP.
contohnya: =::FFFF:192.168.1.280 bits |16 | 32 bits |
+-------------------+------+---------------------+
|0000...........0000| FFFF | IPv4 address |
+-------------------+------+---------------------+
#IPv6 over ethernet digunakan untuk stateless autoconfiguration (pemberian alamat IPv6 secara otomatis tanpa memerlukan server yang memberi alokasi IP address, mirip DHCP cuman tanpa server).
contoh:
00:90:27:17:FC:0F
/\
/ \
FF FE
maka alamatnya menjadi 00:90:27:FF:FE:17:FC:0F
kemudian diblok pertama bit ketujuh diinvers
00:90:27:17:FC:0F
|
|
\|/
000000[0]0 bit yang dikurungi diinvers dari 0--->1
maka sekarang menjadi 02:90:27:FF:FE:17:FC:0F
alamat tersebut adalah alamat IPv6 over ethernet.
sekian..
disadur dari beberapa sumber dan disederhanakan..
Ralat bos, itu bukan operasi XOR tapi AND
Hasil penjumlahan AND antara ip address dengan netmask akan menghasilkan network address:Code:1010 1111 ------XOR 0101 1010 1111 ------AND 1010 1010 1111 ------OR 1111
Code:164.10.2.1 -------> 10100100.00001010.00000010.00000001 255.255.254.0----> 11111111.11111111.11111110.00000000 ____________________________________ AND 10100100.00001010.00000010.00000000-->164.10.2.0 dan 164.10.4.1 -------> 10100100.00001010.00001000.00000001 255.255.254.0----> 11111111.11111111.11111110.00000000 ____________________________________ AND 10100100.00001010.00001000.00000000-->164.10.4.0
Last edited by awarmanf; 07-07-2010 at 14:27.
Sekedar meluruskan...
Mungkin yang lebih tepat untuk menentukan apakah itu jaringan lokal (termasuk dalam satu subnet) atau bukan, kalkulasinya menggunakan AND dan XOR sekaligus...
jadi dst-address di AND dengan subnet mask, kemudian di XOR dengan src-address yang juga telah di AND dengan subnet mask, jika hasilnya nol maka itu adalah alamat lokal dan tidak akan di-route ke default gateway.
contoh:
src-address/subnet:192.168.0.1/255.255.255.0
dst-address/subnet:192.168.0.254/255.255.255.0
maka:
src-address : 11000000.10101000.00000000.00000001
subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000
----------------------------------------------------- AND
subnetted src:11000000.10101000.00000000.00000000
dst-address : 11000000.10101000.00000000.11111110
subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000
----------------------------------------------------- AND
subnetted dst:11000000.10101000.00000000.00000000
subnetted src: 11000000.10101000.00000000.00000000
subnetted dst: 11000000.10101000.00000000.00000000
------------------------------------------------------ XOR
kalkulasi lokal: 00000000.00000000.00000000.00000000 = 0 (jaringan lokal)
contoh lain:
src-address/subnet:192.168.0.1/255.255.255.0
dst-address/subnet:192.168.1.254/255.255.255.0
maka:
src-address : 11000000.10101000.00000000.00000001
subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000
----------------------------------------------------- AND
subnetted src:11000000.10101000.00000000.00000000
dst-address : 11000000.10101000.00000001.11111110
subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000
----------------------------------------------------- AND
subnetted dst:11000000.10101000.00000001.00000000
subnetted src: 11000000.10101000.00000000.00000000
subnetted dst: 11000000.10101000.00000001.00000000
------------------------------------------------------ XOR
kalkulasi lokal: 00000000.00000000.00000001.00000000 tidak sama dengan 0 (bukan jaringan lokal, dilempar ke default gateway).
P.S. Contoh diatas menggunakan IPv4, untuk kalkulasi IPv6 sama logikanya, tapi IPv6 akan meminimalisir penggunaan subnet, khususnya di client.
C.M.I.I.W.
truth table XOR kurang lebih begini:
0 XOR 0 = 0
0 XOR 1 = 1
1 XOR 0 = 1
1 XOR 1 = 0
Silahkan baca lagi digital dasar.
Last edited by yosanpro; 11-09-2011 at 13:31.
Izin nyimak suhu2 sambil belajar,... BTW IPv6 free ga' yah,... maaf klu salah nyanya.,,,.![]()
agan pake IP address IPv4 free apa ga??
nah,, sama seperti itu jg IPv6 yg merupakan "next generation" nya
CMIIW
Numpang baca baca dul ne Gan ....
Kuliah yg sangat menarik.. walau saya ketinggalan 1 tahun sks..
Thx
There are currently 1 users browsing this thread. (0 members and 1 guests)